niela Hurnitha

Headline News :

Sabtu, 30 April 2016

MEDIA DAN BAHAN AJAR


MEDIA DAN BAHAN AJAR FISIKA


A.    Pengertian Media
Media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar, menurut beberapa para ahli (NEA, Wilbur Schramm, dan Leslie J. Briggs) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
2.      Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.

B.     Pengertian Media Menurut Para Ahli
            Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis kompnen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Briggs (1970) menyatakan bahwa media dalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti: buku, kaset, film, bingkai dan lainnya.
Asosiasi Pendidikan Nasional menyatakan bahwa adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media yang hendaknya dapat dimanipulasi dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Nilai-Nilai Praktis dalam Media
Sebagai bagian dari sistem pembelajaran media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan/keterampilan untuk:
a.       Membuat konkrit konsep yang abstrak
b.      Membawa objek yang berbahaya atau sukar di dapat ke dalam lingkungan belajar.
c.       Menampilkan objek yang terlalu besar.
d.      Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
e.       Mengamati gerakan yang terlalu cepat.
f.       Memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g.      Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa.
h.      Membangkitkan motivasi belajar.
i.        Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh kelompok belajar.
j.        Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
k.      Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak
l.        Mengatasi batasan waktu maupun ruang.
m.    Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

C.    Fungsi Media
Sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, dan memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Sebagai bagian dari sistem pembelajaran media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan keterampilan untuk:
·         Membuat konkrit konsep yang abstrak.
·         Membawa objek-objek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
·         Menampilkan objek yang terlalu besar.
·         Menampilkan objek yang dapat diamati dengan mata telanjang.

D.    Jenis-Jenis Media
Klasifikasi Media menurut Tujuan Belajar Allen
Tujuan Belajar
Info Faktual
Pengenalan Visual
Prinsip Konsep
Prosedur
Keterampilan
Sikap
Media
Visual diam
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Film
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Televisi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Objek 3D
Rendah
Tinggi
rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rekaman Audio
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Pelajaran Terprogram
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Demontrasi
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Buku Teks Cetak
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sajikan Lisan
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Klasifikasi Media menurut Rudy Bretz, adalah sebagai berikut:
a.       Media audio visual gerak merupakan media yang paling lengkap, yaitu mengunakan kemampuan audio visual dan gerak.
b.      Media audio visual diam merupakan media kedua dari segi kelengkapan kemampuannya karena ia memiliki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya kecuali penampilan gerak.
c.       Media audio semi-gerak memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
d.      Media visual gerak memiliki kemampuan seperti gelombang pertama kecuali penampilan suara
e.       Media visual diam mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak.
f.       Media audio adalah media yang hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata
g.      Media cetak merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf angka dan simbol-simbol verbal tertentu saja.
Klasifikasi Media menurut Hierarki Media Duncan
Hierarki ii disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang dipergunakan. Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan, dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihat dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hierarki. Semakin tumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya.
Klasifikasi Media menurut Taksonomi Briggs
            Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan kararkteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar.
Klasifikasi Media menurut Taksonomi Gagne
Gagne membuat 7 macam pengelompokkan media yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Pengelompokkan ini dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, conth perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan ahli ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Klasifikasi Media menurut Schramm
            Schramm membedakan media rumit dan mahal dan media sederhana dan murah. Dia juga mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi media masal, media kelompok, dan media individual. Dia juga mengelompokkan media menurut kontrol pemakaiannya dalam pengertian portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan, dapat tidaknya laju penyampaiannya dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan-balik.

E.     Prinsip-prinsip Pemilihan Media
Adapun prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut:
a.       Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan tersebut
b.      Familiaritas media, artinya kita harus mengenal sifat dan ciir-ciri media yang akan kita pilih.
c.       Adanya sejumlah media yang dapat diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari adanya alternatif-alternatif  pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
d.      Adanya norma dan patokan yang akan dipakai dan dikenakan pada proses pemilihan tersebut.
Dalam hal ini norma yang dimaksud adalah kriteria pemilihan. Kriteria ini harus sesuai dengan keterbasan-keterbasan yang ada dalam hal tenaga, fasilitas maupun dana.

F.     Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a.       Memperjelas penyajian pesan agat tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
·         Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model.
·         Gerak yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, bingkai, film, atau gambar.
·         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
·         Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara  verbal.
·         Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model ataupun diagram.
·         Konsep yang terlalu luas (misal: gunung) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
c.       Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
·         Menimbulkan kegairahan belajar.
·         Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
·         Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d.      Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
·         Memberikan perangsang yang sama
·         Mempersamakan pengalaman
·         Menimbulkan persepsi yang sama.

BAHAN AJAR
A.    Pengertian Bahan Ajar
            Bahan ajar adalahmateri yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standdar kompotensi dan kompetensi dasar. Menurut beberapa ahli :
1.      Chomsin s.widodo dam jasmadi, bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, mwtode, batasan-batasan,dan cara mengevaluasi yang didesain ssecara sistematis dan menarik dalma rangka mencapai tujuan yang yang kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
2.      Pails Ache dan Diknas, bahan ajar adalah seperangkat mataeri pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampillkan sosok utuh darinkompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan.

B.     Karakteristik Bahan ajar
1.      Self instructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi karakter self instructional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara. Selain itu, dengan bahan ajar akan memudahkan siswa belajar secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang lebih spesifik.
2.      Self contained yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh. Jadi sebuah bahan ajar haruslah memuat seluruh bagian-bagiannya dalam satu buku secara utuh untuk memudahkan pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.
3.      Ketiga, stand alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Artinya sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa bergantung dengan bahan ajar lain.
4.      Keempat, adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang sekiranya dapat menambah pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau lebih khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.
5.      Kelima, user friendly yaitu setiap intruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Jadi bahan ajar selayaknya hadir untuk memudahkan pembaca untuk mendapat informasi dengan sejelas-jelasnya.

C.    Jenis- jenis Bahan Ajar
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur, dan lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis bahan ajar.
a) Handout
Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga yang yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Guru dapat membuat handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku dan sumber lainnya.

b) Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.

Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut.
1.      Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
2.      Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
3.      Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
4.      Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.

c) Modul
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.
d) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.
e) Buku ajar
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum dipahami.
f) Buku Teks
Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran. Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc dan film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CIA (Computer Assisted Intruction), compact disc (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
D.    Fungsi bahan ajar
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasil pembelajaran.
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok.


1.Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
a.       Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam belajar).
b.      Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2.Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain :
a.       Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
b.      Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi.
c.       Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.
3.Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:
a.       Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar belakan materi, onformasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.
b.      Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

E.     Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Dalam pemilihan bahan ajar dibagi menjadi 5 macam :
1.      Pemilihan Bahan Ajar  Cetak
Secara umum, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar cetak yaitu kita harus memperhatikan informasi yang terkandung didalamnya, apakah sesuai dengan bahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik atau tidak dan jangan sampai bahan ajar yang kita pilih terkandung materi yang kurang sesuai dengan materi yang seharusnya menjadi menu peserta didik dalam mencapai kompetensinya.


2.      Pemilihan Handout
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar handout adalah sebagai berikut:
a.       Substansi materi yang disajikan harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.      Materi memberikan penjelasan secara lengkap.
c.       Padat pengetahuan
d.      Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.       Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.       Dapat diambil dari buku atau hasil download dari internet.
3.      Pemilihan Buku Teks Pelajaran
a.       Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasi oleh peserta didik.
b.      Materi dalam buku lengkap, paling tidak mampu memberikan penjelasan secara lengkap.
c.       Padat pengetahuan dan jelas secara keilmuan.
d.      Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.       Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.       Penampilan fisik bukunya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.
4.      Pemilihan Bahan Ajar Non Cetak (Model/ Maket)
Adapun beberapa pertimbangan dalam memilih model / maket sebagai bahan ajar antara lain: memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan bobotnya juga tidak terlalu berat, sehingga dapat dipindahkan oleh satu orang.
5.      Pemilihan Bahan Ajar Audio
a.       Substansi materi yang disajikan dalam radio/kaset harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.      Program radio yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.       Direkam terlebih dahulu, agar dapat didengar dengan jelas.
d.      Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e.       Beberapa radio siaran menyediakan program pendidikan.
6.      Pemilihan Bahan Ajar Audio Visual
a.       Substansi materi yang disajikan dalam video atau film harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.      Alur cerita yang ada merupakan sajian yang menarik dan diturunkan dari standar kompetensi/kompetensi dasar dalam kurikulum.
c.       Ditampilkan dalam satu cerita yang menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk mempelajarinya.
d.      Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.       Durasinya tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
f.       Pilih video/film yang sesuai, misalnya tentang dokumentasi, situasi diskusi, atau suatu percobaan.
7.      Pemilihan Bahan Ajar Multimedia Interaktif
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar interaktif, antara lain:
a.       Substansi materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.      Program interaktif yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.       Disajikan dalam bentuk disket atau CD.
d.      Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e.       Penyajiannya menarik.

F.     Prinsip penyusunan bahan ajar
Ada tiga prinsipyang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar, yaitu :
1.      Prinsip relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, maksudnya adalah materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.      Prinsip konsistensi adalah ketaatasan dalam penyusunan bahan ajar. Misalnya, kompetensi dasar meminta kemampuan siswa untuk menguasai tiga macam konsep.
3.      Prinsip kecukupan, artinya materi yang disajikan hendaknya cukup memadai untuk mencapai kompotensi dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. 2005
Harsja W. Bachtiar. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. 1986.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. 2011.


Print atau anda jadikan file PDF


widgeo.net

My Inspiration of Niela

 
Share