MEDIA
DAN BAHAN AJAR FISIKA
A.
Pengertian
Media
Media
merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar, menurut beberapa para
ahli (NEA, Wilbur Schramm, dan Leslie J. Briggs) dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Media
merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
2. Bahwa
materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang
ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.
B.
Pengertian
Media Menurut Para Ahli
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar.
Gagne
(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis kompnen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Briggs
(1970) menyatakan bahwa media dalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti: buku, kaset, film, bingkai
dan lainnya.
Asosiasi
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media yang hendaknya dapat
dimanipulasi dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan
ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Nilai-Nilai Praktis dalam Media
Sebagai
bagian dari sistem pembelajaran media mempunyai nilai-nilai praktis berupa
kemampuan/keterampilan untuk:
a.
Membuat konkrit konsep yang abstrak
b.
Membawa objek yang berbahaya atau sukar
di dapat ke dalam lingkungan belajar.
c.
Menampilkan objek yang terlalu besar.
d.
Menampilkan objek yang tidak dapat
diamati dengan mata telanjang.
e.
Mengamati gerakan yang terlalu cepat.
f.
Memungkinkan siswa untuk berinteraksi
langsung dengan lingkungannya.
g.
Memungkinkan keseragaman pengamatan dan
persepsi bagi pengalaman belajar siswa.
h.
Membangkitkan motivasi belajar.
i.
Memberi kesan perhatian individual untuk
seluruh kelompok belajar.
j.
Menyajikan informasi belajar secara
konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
k.
Menyajikan pesan atau informasi belajar
secara serempak
l.
Mengatasi batasan waktu maupun ruang.
m.
Mengontrol arah maupun kecepatan belajar
siswa.
C.
Fungsi
Media
Sarana
yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk
mendorong motivasi belajar, dan memperjelas dan mempermudah konsep yang
abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Sebagai bagian dari
sistem pembelajaran media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan
keterampilan untuk:
·
Membuat konkrit konsep yang abstrak.
·
Membawa objek-objek yang berbahaya atau
sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
·
Menampilkan objek yang terlalu besar.
·
Menampilkan objek yang dapat diamati
dengan mata telanjang.
D. Jenis-Jenis Media
Klasifikasi Media menurut Tujuan
Belajar Allen
Tujuan Belajar
|
Info Faktual
|
Pengenalan Visual
|
Prinsip Konsep
|
Prosedur
|
Keterampilan
|
Sikap
|
Media
|
||||||
Visual
diam
|
Sedang
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sedang
|
Rendah
|
Rendah
|
Film
|
Sedang
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sedang
|
Televisi
|
Sedang
|
Sedang
|
Tinggi
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Objek
3D
|
Rendah
|
Tinggi
|
rendah
|
Rendah
|
Rendah
|
Rendah
|
Rekaman
Audio
|
Sedang
|
Rendah
|
Rendah
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Pelajaran
Terprogram
|
Sedang
|
Sedang
|
Sedang
|
Tinggi
|
Rendah
|
Sedang
|
Demontrasi
|
Rendah
|
Sedang
|
Rendah
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sedang
|
Buku
Teks Cetak
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Sajikan
Lisan
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Sedang
|
Rendah
|
Sedang
|
Klasifikasi
Media menurut Rudy Bretz, adalah sebagai berikut:
a. Media
audio visual gerak merupakan media yang paling lengkap, yaitu mengunakan
kemampuan audio visual dan gerak.
b. Media
audio visual diam merupakan media kedua dari segi kelengkapan kemampuannya
karena ia memiliki semua kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya kecuali
penampilan gerak.
c. Media
audio semi-gerak memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik
secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
d. Media
visual gerak memiliki kemampuan seperti gelombang pertama kecuali penampilan
suara
e. Media
visual diam mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi
tidak dapat menampilkan suara maupun gerak.
f. Media
audio adalah media yang hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara
semata-mata
g. Media
cetak merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf angka
dan simbol-simbol verbal tertentu saja.
Klasifikasi Media menurut Hierarki
Media Duncan
Hierarki
ii disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang dipergunakan.
Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan, dan keluasan lingkup
sasarannya di satu pihat dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan
lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan
perangkat medianya dalam satu hierarki. Semakin tumit jenis perangkat media
yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya,
tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya.
Klasifikasi Media menurut Taksonomi
Briggs
Taksonomi ini lebih mengarah pada
karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari
media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan kararkteristik
siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media
cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai,
film bingkai, film, televisi, dan gambar.
Klasifikasi Media menurut Taksonomi
Gagne
Gagne
membuat 7 macam pengelompokkan media yaitu benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan
mesin belajar. Pengelompokkan ini dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi
menurut tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, conth perilaku belajar, memberi kondisi
eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan ahli ilmu, menilai prestasi, dan
pemberi umpan balik.
Klasifikasi Media menurut Schramm
Schramm membedakan media rumit dan
mahal dan media sederhana dan murah. Dia juga mengelompokkan media menurut daya
liputnya menjadi media masal, media kelompok, dan media individual. Dia juga
mengelompokkan media menurut kontrol pemakaiannya dalam pengertian
portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan,
dapat tidaknya laju penyampaiannya dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar
mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan-balik.
E.
Prinsip-prinsip
Pemilihan Media
Adapun
prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Harus
ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan tersebut
b. Familiaritas
media, artinya kita harus mengenal sifat dan ciir-ciri media yang akan kita
pilih.
c. Adanya
sejumlah media yang dapat diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya
adalah proses pengambilan keputusan dari adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
d. Adanya
norma dan patokan yang akan dipakai dan dikenakan pada proses pemilihan
tersebut.
Dalam
hal ini norma yang dimaksud adalah kriteria pemilihan. Kriteria ini harus
sesuai dengan keterbasan-keterbasan yang ada dalam hal tenaga, fasilitas maupun
dana.
F.
Kegunaan
Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Secara
umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Memperjelas
penyajian pesan agat tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka)
b. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
·
Objek yang terlalu besar bisa digantikan
dengan realita, gambar, film atau model.
·
Gerak yang kecil dibantu dengan
proyektor mikro, film, bingkai, film, atau gambar.
·
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu
cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
·
Kejadian atau peristiwa yang terjadi
dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto
maupun secara verbal.
·
Objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model ataupun diagram.
·
Konsep yang terlalu luas (misal: gunung)
dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
c. Penggunaan
media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
·
Menimbulkan kegairahan belajar.
·
Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
·
Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d. Dengan
sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya
itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan,
yaitu dengan kemampuannya dalam:
·
Memberikan perangsang yang sama
·
Mempersamakan pengalaman
·
Menimbulkan persepsi yang sama.
BAHAN AJAR
A.
Pengertian
Bahan Ajar
Bahan ajar adalahmateri yang harus
dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standdar kompotensi dan
kompetensi dasar. Menurut beberapa ahli :
1. Chomsin
s.widodo dam jasmadi, bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan
materi pembelajaran, mwtode, batasan-batasan,dan cara mengevaluasi yang
didesain ssecara sistematis dan menarik dalma rangka mencapai tujuan yang yang
kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
2. Pails
Ache dan Diknas, bahan ajar adalah seperangkat mataeri pembelajaran yang
disusun secara sistematis, menampillkan sosok utuh darinkompetensi yang akan
dikuasai peserta didik dalam kegiatan.
B.
Karakteristik
Bahan ajar
1. Self
instructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa
mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk
memenuhi karakter self instructional, maka di dalam bahan ajar harus
terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan
antara. Selain itu, dengan bahan ajar akan memudahkan siswa belajar secara
tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit
atau kegiatan yang lebih spesifik.
2. Self
contained yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi
atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara
utuh. Jadi sebuah bahan ajar haruslah memuat seluruh bagian-bagiannya dalam
satu buku secara utuh untuk memudahkan pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.
3. Ketiga,
stand alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar lain. Artinya sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa
bergantung dengan bahan ajar lain.
4. Keempat,
adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang
sekiranya dapat menambah pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau
lebih khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.
5. Kelima,
user friendly yaitu setiap intruksi dan paparan informasi yang tampil
bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai
dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Jadi bahan ajar selayaknya
hadir untuk memudahkan pembaca untuk mendapat informasi dengan
sejelas-jelasnya.
C. Jenis-
jenis Bahan Ajar
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak
maupun noncetak. Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout,
buku, modul, brosur, dan lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan
penjelasan terkait jenis-jenis bahan ajar.
a)
Handout
Handout adalah
“segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran. Kemudian, ada juga yang yang mengartikan handout sebagai
bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Guru
dapat membuat handout dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat diperoleh
melalui download internet atau menyadur dari berbagai buku dan sumber
lainnya.
b)
Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi
ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku
disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar,
keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan
siswa dalam mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran
masing-masing.
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis yaitu
sebagai berikut.
1. Buku
sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk
kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
2. Buku
bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya cerita,
legenda, novel, dan lain sebagainya.
3. Buku
pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam
melaksanakan proses pengajaran.
4. Buku
bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran
dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.
c)
Modul
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan
tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi
yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan soal,
petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian
modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.
d)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang
sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar
tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan
arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang
bersamaan siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi
tersebut.
e)
Buku ajar
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan
di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum dipahami.
f)
Buku Teks
Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku
pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun
oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional
yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang suatu program pengajaran. Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar
dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio.
Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc dan
film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
seperti CIA (Computer Assisted Intruction), compact disc (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
learning materials).
D.
Fungsi
bahan ajar
Secara
garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran
sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan
merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari. Bahan ajar juga
berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasil pembelajaran.
Berdasarkan
strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual,
dan pembelajaran kelompok.
1.Fungsi
bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
a. Sebagai
satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran
(dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam
belajar).
b. Sebagai
bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2.Fungsi
bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain :
a. Sebagai
media utama dalam proses pembelajaran.
b. Sebagai
alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam
memperoleh informasi.
c. Sebagai
penunjang media pembelajaran individual lainnya.
3.Fungsi
bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:
a. Sebagai
bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan
informasi tentang latar belakan materi, onformasi tentang peran orang-orang
yang terlibat dalam pembelajaran kelompok, serta petunjuk tentang proses
pembelajaran kelompoknya sendiri.
b. Sebagai
bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang sedemikian rupa,
maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
E.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Dalam
pemilihan bahan ajar dibagi menjadi 5 macam :
1.
Pemilihan Bahan Ajar Cetak
Secara umum, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan
ajar cetak yaitu kita harus memperhatikan informasi yang terkandung didalamnya,
apakah sesuai dengan bahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi
peserta didik atau tidak dan jangan sampai bahan ajar yang kita pilih
terkandung materi yang kurang sesuai dengan materi yang seharusnya menjadi menu
peserta didik dalam mencapai kompetensinya.
2.
Pemilihan Handout
Pertimbangan
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar handout adalah sebagai
berikut:
a. Substansi
materi yang disajikan harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
b.
Materi memberikan penjelasan secara lengkap.
c.
Padat pengetahuan
d.
Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
e.
Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.
Dapat diambil dari buku atau hasil download dari
internet.
3.
Pemilihan Buku Teks Pelajaran
a.
Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi
dasar atau materi pokok yang harus dikuasi oleh peserta didik.
b.
Materi dalam buku lengkap, paling tidak mampu
memberikan penjelasan secara lengkap.
c.
Padat pengetahuan dan jelas secara keilmuan.
d.
Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
e.
Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.
Penampilan fisik bukunya menarik atau menimbulkan
motivasi untuk membaca.
4.
Pemilihan Bahan Ajar Non Cetak (Model/ Maket)
Adapun
beberapa pertimbangan dalam memilih model / maket sebagai bahan ajar antara
lain: memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki ukuran
yang tidak terlalu besar dan bobotnya juga tidak terlalu berat, sehingga dapat
dipindahkan oleh satu orang.
5.
Pemilihan Bahan Ajar Audio
a.
Substansi materi yang disajikan dalam radio/kaset
harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
b.
Program radio yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.
Direkam terlebih dahulu, agar dapat didengar dengan
jelas.
d.
Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e.
Beberapa radio siaran menyediakan program pendidikan.
6.
Pemilihan Bahan Ajar Audio Visual
a.
Substansi materi yang disajikan dalam video atau film
harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
b.
Alur cerita yang ada merupakan sajian yang menarik dan
diturunkan dari standar kompetensi/kompetensi dasar dalam kurikulum.
c.
Ditampilkan dalam satu cerita yang menarik, sehingga
peserta didik tertarik untuk mempelajarinya.
d.
Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
e.
Durasinya tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
f.
Pilih video/film yang sesuai, misalnya tentang
dokumentasi, situasi diskusi, atau suatu percobaan.
7.
Pemilihan Bahan Ajar Multimedia Interaktif
Beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar interaktif,
antara lain:
a. Substansi
materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki relevansi dengan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.
Program interaktif yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.
Disajikan dalam bentuk disket atau CD.
d.
Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e. Penyajiannya
menarik.
F.
Prinsip
penyusunan bahan ajar
Ada
tiga prinsipyang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar, yaitu :
1. Prinsip
relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, maksudnya adalah materi
pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Prinsip
konsistensi adalah ketaatasan dalam penyusunan bahan ajar. Misalnya, kompetensi
dasar meminta kemampuan siswa untuk menguasai tiga macam konsep.
3. Prinsip
kecukupan, artinya materi yang disajikan hendaknya cukup memadai untuk mencapai
kompotensi dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin
Nata. Perspektif Islam tentang Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Arief
S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan :
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. 2005
Harsja
W. Bachtiar. Teknologi Komunikasi Pendidikan.
Jakarta: Rajawali. 1986.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. 2011.