niela Hurnitha

Headline News :

Senin, 25 Mei 2015

Biografi Johannes Kepler dan Hukum Pergerakan Planet

BAB I
PENDAHULUAN

2.1.  Latar  Belakang


Sejarah berkembangnya ilmu pengetahuan, berawal dengan periode filsafat (bersifat murni, rasional dan analitik) di jaman Yunani kuno dan berlanjut dengan periode empiri (mengandalkan pengamatan dan pengukuran) yang diikuti oleh periode rasionalisme (pengetahuan yang meyakinkan kebenarannya yang berdasarkan pengamatan atau penginderaan yakni pengalaman empirik, dan di lain pihak induksi yang umumnya berupa generalisasi kesimpulan, tidak dapat dibenarkan secara rasional) dan dilanjutkan dengan periode penerapan metode ilmiah (perpaduan pendekatan metode induktif empiri dengan metode deduktif analitik), serta diakhiri dengan periode abstraksi transendental (orang menciptakan konsep-konsep abstrak dalam angan-angannya yang lalu diolah menurut logika atau dilakukan manipulasi matematik yang merepresentasikan proses fisis, yang hasil olahannya lalu diinterpresentasi secara fisis yakni menyatakan gejala fisis yang mencerminkannya).

Pada zaman modern banyak timbul ahli teori yang berpengaruh diantaranya adalah Johannes Kepler. Kepler berkesimpulan bahwa orbit planet  ellips. Berikut dalam makalah ini saya akan membahas tentang hukum dalam pengorbitan planet-planet.

2.1.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi sang penemu hukum pergerakan planet-planet?
2. Apa saja penemuan yang didapatkan dan dikemukakan oleh sang penemu hukum pergerakan planet-planet?
3.      Apa yang menyebabkan pengakuan atas penemuan yang ditemukan sang penemu hukum pergerakan planet-planet?

2.2.  Tujuan Masalah
1.       Mendeskripsikan biografi sang penemu hukum pergerakan planet-planet.
2.  Menyebutkan penemuan yang didapatkan dan dikemukakan oleh sang penemu hukum pergerakan planet-planet.
3.     Menyebutkan sebab diakuinya penemuan yang ditemukan sang penemu hukum pergerakan planet.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.   Biografi Johannes Kepler



Nama Lengkap : Johannes Kepler
Profesi : -
Tempat Lahir : Weil der Stadt, Baden-Wuttemberg
Tanggal Lahir : Senin, 27 Desember 1571
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Jerman
        
        Johannes Kepler lahir di kota Weil der Stadt, Jerman, tanggal 27 Desember 1571. Seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrologi dia paling dikenal dengan hukum gerak planetnya. 
       Johannes bertubuh kecil dan sering sakit-sakitan dan memiliki penglihatan yang buruk yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata. Ketika berusia tiga tahun dia terkena cacar dan sekarat selama beberapa bulan. Masa kanak-kanaknya tidak tenang dan tidak bahagia. Kala itu ayahnya bekerja sebagai tentara bayaran sehingga sering meninggalkan rumah, kadang hingga beberapa tahun.

Kalau ibunya pergi mendampingi ayahnya, Johannes dititipkan pada kakeknya yang bernama Sebald Kepler. Jauh dari orang tua tentu membuat Johannes kecil selalu gelisah. Tapi kakeknya, seorang Kristen yang tulus, senantiasa menguatkan agamanya Johannes. Meskipun miskin, kakek Johannes menyadari arti pendidikan, sehingga ia menyekolahkan Johannes. Kemampuan akademik anak ini segera menarik perhatian para gurunya.
Ayahnya, Heinrich membuka usaha losmen. Heinrich tidak mau membiayai sekolah putranya. Malah dia memperlakukan Johannes sebagai tenaga murah yang bisa dipekerjakan di losmennya sehingga ia mengeluarkan anaknya dari sekolah. Ketika usaha losmennya mengalami kemunduran, tenaga Johannes tidak diperlukan lagi. Dengan dukungan mantan guru-gurunya, Johannes berhasil memperoleh beasiswa dari Bangsawan Wurttemberg untuk melanjutkan sekolahnya. Dengan enggan ayahnya mengizinkan dia kembali ke sekolah.
Sejak kecil dia sudah sering berkenalan dengan gejala langit dan benda langit. Pada tahun 1577 bersama ibunya ia menyaksikan munculnya komet. Dan pada tahun 1580 bersama ayahnya ia menyaksikan gerhana matahari. Kepler sangat cerdas sehingga ia mendapat beasiswa yang diberikan oleh  untuk kuliah di Universitas Tubingen untuk belajar teologi, filsafat dan matematika. Ia sempat mengajar matematika dan dasar - dasar astronomi di Universitas Graz Austria. Pada tahun 1584 ia masuk ke seminar Adelberg untuk bersekolah. Dan tahun 1588 ia memperoleh gelar sarjana penuh. Tahun 1597 dia mengambil posisi sebagai asisten Tycho Brahe di Observatorium Benatek, Praha, seorang astronom Jerman yang terkenal.
Ketika Tycho meninggal pada tahun 1601, dia meninggalkan catatan-catatannya dan tabel bacaan planet kepada Kepler dan Kepler menggantikan kedudukannya sebagai Kepala Observatorium dan matematikus kerajaan. Tycho meninggalkan data tentang posisi 777 bintang tetap yang belum lengkap. Salah satu tugas Kepler adalah melengkapi data – data dari Tycho untuk menyusun tabel planet. Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe tentang planet, Kepler perlu lebih banyak memahami tentang pembiasan cahaya. Bagaimana pantulan cahaya dari sebuah planet dibiaskan sewaktu memasuki atmosfer bumi? Penjelasan Kepler tertuang dalam buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy (Suplemen untuk Witelo, Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi), yang lebih banyak memberikan perincian tentang karya Witelo, Ilmuwan Abad Pertengahan. Buku Kepler itu adalah tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh Tycho Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Selain jenius dalam soal angka, ia juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya. Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan tentang Mars.
Dan, Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci untuk menyimakkan rahasia langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Dari pada menggunakan tabel-tabel itu untuk menyelidiki Mars, Kepler membayangkan dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.
Kepler mendapatkan orbit planet Mars. Menurut Kepler, lintasan berbentuk elips adalah gerakan yang paling sesuai untuk orbit planet yang mengitari matahari. Dalam satu rentang waktu yang sama, planet bergerak menyapu daerah yang sama panjangnya. Karena orbit planet berbentuk elips, maka konsekuensinya makin dekat jarak planet ke Matahari, makin cepat pula gerak orbitnya.
Setiap panet bergerak dengan membentuk lintasan tertentu dan semua bergerak dengan orbit yang sama. Dari tahun 1580 sampai 1600, didapatkan ada 10 oposisi Mars berdasarkan catatan Tycho Brahe, sedangkan menurut catatan David Fabricus dan Kepler sendiri menunjukkan dua oposisi lagi dari tahun 1602 – 1604. dengan data 12 oposisi Mars, Kepler memecahkan rahasia gerak plenet Mars itu.
Planet Mars begerak mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dapat berupa parabola, hiperbola, lingkaran ataupun ellips. Planet bergerak dengan lintasan ellips. Tanpa menggunakan alat bantu hitung, Kepler harus mencoba untuk menghitung-hitung berkali-kali dan dari hasil perhitungan itu ia menemukan bahwa orbit lingkaran tidak cocok dengan data dari Tycho Brahe. Kepler berusaha mencocokkan berbagai bentuk kurva geometri pada data-data posisi planet Mars yang dikumpulkan olehTycho Brahe.
Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan mempengaruhi gerakan planet- planet. Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diatur oleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari.
Masa akhir hidup Kepler bisa disebut sebagai masa paling berat sepanjang hidup. Sang ibu, Katharina, sempat dituduh sebagai penyihir dan menjadi salah satu korban fenomena 'perburuan tukang sihir' yang marak di Eropa pada awal abad ke-17. Sempat mendekam di penjara selama setahun lebih sejak Agustus 1621, ibunda Kepler akhirnya dibebaskan dari tuduhan berdasar upaya hukum dari Kepler.
Menghabiskan dekade akhir hidupnya dengan bepergian, Kepler yang menderita sakit sejak lama akhirnya meninggal pada tahun 1630 di Regensburg, Bavaria. Kemudian dimakamkan di sebuah gereja lokal di kota tersebut. Sayangnya, makamnya ikut hancur ketika tentara Swedia menyerang kota tersebut. Satu-satunya bukti yang tersisa dari makam astronom besar ini hanyalah sebait epitat yang ditulis sendiri. Tetapi, hukum gerakan planitnya terbukti lebih menjadi kenangan yang lestari dari sekadar sepotong batu nisan.


2.2.  Penemuan Johannes Kepler (Hukum Kepler)
Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik.
Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan benda-benda yang mengorbit Matahari, yang semuanya belum ditemukan pada saat Kepler hidup (contoh: planet luar dan asteroid). Hukum ini kemudian diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau relativitas (contoh: prosesi preihelion merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan.
Berikut penjelasan hukum-hukum keppler. Hukum Kepler di bagi 3 yaitu :
Hukum Kepler I
 “Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya.”

Figure 1: Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik fokus edaran elips.
Pada zaman Kepler, klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari observasi jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-orbit itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh, Pluto, yang diobservasi pada akhir tahun 1930, terutama terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya.
Hukum Kepler II
“Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.”

Figure 2: Illustrasi hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat matahari dan lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu.
Hukum Kepler III
“Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.”

    Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif. 
Secara matematis:  
dengan T adalah perioda orbit planet dan a adalah sumbu semimajor orbitnya.
Konstant proporsionalitasnya adalah semua sama untuk planet yang mengedar matahari.
Temuan lain dari Johannes Keppler
Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang terbesar bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac Newton mengenai gaya tarik bumi. Namun, Kepler juga memberikan banyak sumbangan lain kepada ilmu pengetahuan. Dia menemukan bintang baru (supernova), menganalisis cara kerja mata manusia, meningkatkan kemampuan teleskop, dan beberapa sumbangan dalam bidang optik. Dia memublikasikan data akurat mengenai kedudukan bintang dan planet yang sangat berharga bagi para pelaut. Dia memberikan sumbangan kepada matematika, termasuk cara penghitungan yang lebih cepat dan cara menentukan volume banyak benda padat.
2.3    Pengakuan untuk Penemuan Johannes Kepler
Kepler meraih gelar Bachelor of Arts tahun 1588 dan Master of Arts tahun 1591. Hukum-hukum Kepler akhirnya diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian, Isaac Newton menggunakan karya Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan dan gravitasi. Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke zaman modern. Berikut adalah buku karya Johannes Keppler :
  • Mysterium cosmographicum (Misteri Kosmmografis) (1596)
  • Astronomiae Pars Optica (Bagian Optik dari Astronomi) (1604)
  • De Stella nova in pede Serpentarii (Tentang Bintang Baru di Kaki Ophiuchus) (1604)
  • Astronomia nova (Astronomi Baru) (1609) Dioptrice (Dioptre) (1611)
  • Epitome astronomiae Copernicanae (diterbitkan dalam tiga bagian dari 1618-1621)
  • Harmonice Mundi (Keharmonisan Dunia) (1619)
  • Tabulae Rudolphinae (Tabel-Tabel Rudolphine) (1627)
  • Somnium (Mimpi) (1634) - dianggap prekursor kepada fiksi ilmiah
BAB IV
PENUTUP
1.1.    Kesimpulan
1.      Ketiga hukum di atas ditemukan oleh ahli matematika dan astronomi Jerman : Johannes Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit. Karya Kepler didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas.
2.      Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik.
3.      Kepler merupakan tokoh yang banyak menghasilkan karya yang tidak pernah berhenti berjuang untuk menghasilkan sesuatu yang baru walau banyak hal yang menghambat dalam berkarya.

3.2.    Saran
Sebagai generasi penerus dalam dunia modern ini kita bisa menjadikan teori kepler sebagai landasan atau pokok pikiran untuk  menyempurnakan atau menemukan penemuan baru yang bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.



Solar System

Print atau anda jadikan file PDF


widgeo.net

My Inspiration of Niela

 
Share