Dalam karya sastra aspek irama ( ukuran waktu atau tempo ) juga
penting dalam persoalan yang lebih penting adalah menerangkan
sifat-sifat irama baik dalam puisi atau prosa. Dalam puisi irama
merupakan factor penting. Sedangkan dalam prosa, irama dipahami seperti
irama dalam percakapan sehari-hari.
Intonasi Intonasi atau lagu kalimat berkaitan dengan ketepatan dalam
menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi dan artikulasi
sangat berkaitan dengan irama. Irama merupakan unsur sangat penting dan
jiwa dari sebuah puisi. Irama adalah totalitas dari tinggi rendah,
keras lembut, dan panjang pendek suara. Irama puisi tercipta dengan
melakukan intonasi.
Ada 3 jenis intonasi dalam pembacaan puisi:
Intonasi dinamik, yaitu tekanan pada kata-kata yang dianggap penting.
Intonasi nada, yaitu tekanan
tinggi rendahnya suara. Suara tinggi menggambarkan keriangan, marah,
takjub, dan lain sebagainya. Sementara, suara rendah mengungkapkan
kesedihan, pasrah, ragu, putus asa, dan lain sebagainya.
Intonasi tempo, yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
Ketepatan ekspresi / mimik. Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
Kejelasan artikulasi. Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
Intonasi atau lagu suara. Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
0 comments:
Posting Komentar